Nata Connexindo - Tahun 2025 menjadi momen penting bagi industri properti di Indonesia. Dengan lebih dari 143 juta pengguna media sosial, peluang pasarnya sangat besar.
Namun pada saat yang sama, perhatian audiens semakin sulit diraih. Banyak brand menghadapi penurunan engagement, sehingga hadir di media sosial saja tidak lagi cukup. Kualitas pesan, format konten, dan konsistensi menjadi faktor penentu agar konten tidak tenggelam di tengah arus informasi.
Kebiasaan konsumsi konten masyarakat juga terus berubah. Indonesia merupakan salah satu pasar terbesar untuk video pendek. Rata-rata waktu penggunaan TikTok mencapai sekitar 45 jam per bulan, menunjukkan bahwa konten singkat, jelas, dan konsisten sangat efektif dalam membangun awareness serta mendorong tindakan.
Dalam kondisi seperti ini, pendekatan konten yang tepat menjadi kunci. Carousel Instagram misalnya, dapat digunakan untuk menceritakan perjalanan nilai sebuah proyek secara utuh, mulai dari tantangan yang dihadapi calon pembeli, keunggulan proyek, bukti progres pembangunan, testimoni, hingga ajakan untuk mengambil langkah berikutnya.
Video pendek dengan fokus satu pesan dalam setiap konten juga terbukti lebih mudah diingat dan meningkatkan retensi audiens, terutama jika dikemas dalam bentuk serial bertema seperti edukasi pembelian rumah atau analisis lokasi.
Edukasi finansial terus menjadi magnet kuat dalam konten properti. Konten yang membantu audiens memahami proses legalitas pembelian, biaya-biaya tambahan, atau simulasi cicilan dapat meningkatkan rasa percaya diri mereka dalam mengambil keputusan.
Hal ini sangat efektif bagi pembeli pertama. Ditambah lagi, konten berbasis pengalaman langsung seperti video impresi pertama saat site visit memberikan validasi emosional dan sosial yang sangat dibutuhkan dalam proses membeli properti.
Pemanfaatan sesi live juga masih relevan. Live dapat menjadi ruang interaktif untuk menjawab pertanyaan mengenai akses, legalitas, atau skema pembayaran. Hasil live kemudian dapat dikembangkan menjadi potongan video atau carousel ringkas sehingga memperpanjang masa manfaat kontennya.
Sementara itu, pembaruan progres proyek dalam bentuk visual singkat seperti footage drone, detail interior, dan aktivitas komunitas mampu membangun kepercayaan dan menciptakan rasa tidak ingin tertinggal (FOMO).
Jangan lupa untuk memastikan alur konversi yang jelas. Konten yang informatif perlu diikuti dengan ajakan bertindak yang mudah dan spesifik. Sertakan tautan WhatsApp yang langsung mengarahkan pada pilihan seperti “Minta price list”, “Jadwalkan kunjungan”, atau “Konsultasi KPR”.
Semakin sedikit langkah yang dibutuhkan audiens untuk menghubungi Anda, semakin besar peluang terjadinya percakapan bisnis.
Dalam hal konsistensi, frekuensi posting ideal bergantung pada kapasitas dan strategi masing-masing tim. Sebagai permulaan, empat hingga lima konten per minggu dengan porsi video dan carousel yang seimbang sudah cukup efektif.
Lakukan evaluasi performa setiap 30 hari menggunakan metrik seperti engagement rate, jumlah simpan dan bagikan, serta tingkat penontonan video. Sesuaikan strategi berdasarkan data, bukan asumsi.
Kesimpulannya, engagement yang kuat bukan hasil viral semalam. Keberhasilan tercapai melalui strategi konten yang tepat, pesan yang relevan bagi audiens, format visual yang kuat, dan kebiasaan evaluasi rutin. Mulailah dari konten yang bercerita, video yang fokus pada satu pesan, bukti sosial yang nyata, live interaktif yang diolah kembali, serta ajakan bertindak yang jelas dan sederhana. Lalu lakukan penyempurnaan secara berkala agar arah konten tetap selaras dengan dinamika pasar.
Di dunia properti, Anda tidak hanya perlu terlihat di timeline. Yang terpenting adalah tampil menarik, dipercaya, dan mampu menggerakkan audiens untuk bertindak.
Siap menyusun strategi konten yang lebih fokus, lebih relevan, dan lebih menghasilkan? Hubungi tim kami dan mari mulai bangun kehadiran digital yang benar-benar berdampak bagi bisnis properti Anda.